Archive for 2012
Pertemuan Mentor #1
NOTULENSI KEGIATAN
KELUARGA MUSLIM ASY-SYIFAA’ 2012 EKSPLOSIV Nama Kegiatan : PERMEN
(Pertemuan Mentor)Hari, tanggal :
Kamis, 27 September 2012Waktu :
16.00 – 18.00 WIBTempat :
Ruang Rapat Bersama A6.2 Student CenterPeserta Kegiatan :
Mentor 2009 dan 2010
No
|
Waktu
|
Teknis Acara
|
1
|
15.00 – 16.00
|
Panitia stand by di Ruang rapat Bersama, sudah
sholat, dan briefing fasilitator
|
2
|
16.00 – 16.15
|
Absensi peserta, pembukaan (MC : Saifan), dan
tilawah oleh peserta
|
3
|
16.15 – 16.30
|
Evaluasi Mentoring (PJ : teh Mila)
|
4
|
16.30 – 17.15
|
Materi Talaqqi (ustadz Dedi)
|
5
|
17.15 – 17.20
|
Tanya Jawab
|
6
|
17.20 – 17.30
|
Pengumuman-pengumuman
1.
Laporan
Mentoring
2.
Mentor of
The Month
3.
Upgrading
Buku
4.
Memberikan
kata-kata motivasi “semangat skripsi !!” J
|
7
|
17.30 – 17.35
|
Penutupan Doa
|
Allah berfirman dalam QS. An-Naas ayat 1-3قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) ←تَوْحِيْدُ الرُّبُوْبِيَّةِمَلِكِ النَّاسِ (2) ← تَوْحِيْدُ الْمُلْكِيَّةِإِلَهِ النَّاسِ (3 ) ← تَوْحِيْدُ الأُلُوْهِيَّةِDalam materi ini hanya dibahas 3 tauhid ini
Tauhid asma wash-shifat akan dibahas di materi setelah ini: “Al-Hayatu fi Zhilalit Tauhid”Orang yang tidak beriman kepada Allah dinamakan kafir, sedangkan
orang yang menduakannya dinamakan syirik.Contoh kasus : Kayu à apabila ada seseorang yang beranngapan sesuatu pada kayu dan menetapkan sifat Allah pada kayu tersebut maka dikatakan Musyrik.
Ada tiga makna Rabb :
· Telah tiada
· Sekarang ada
· Akan ada
Allah tidak pernah berhenti dalam mencipta à tertolaklah anggapan bahwa Allah menciptakan alam ini dalam 6 hari (Ahad – Jum’at) dan beristirahat pada hari Sabtu.
Tag :
Mentoring,
Harvest Moon #3
Materi Musyawarah Tengah Tahun dan Harvestmoon 3
Tema : Komitmen Dakwah dan Fiqh Prioritas
Pembukaan : Al –Fath 1-4
Sebesar apapun proker Asy-Syifaa’, kita tidak boleh lupa bahwa proker terhadap diri kita harus lebih besar, contoh : belajar Al-qur’an dan artinya
Ketika manusia hidup tidak sesuai dengan SOP -> Allah yang menentukan
Ketika kita bersama untuk menegakkan kalimatullah -> InsyaAllah malaikat ada di sekitar kita
Kita abdikan diri untuk memikirkan umat -> Kita JUNUD Allah (Al-Baqarah :30) -> Tanggung jawab kita besar -> Kita harus bersyukur karena kita sebenarnya pasti lelah, tapi Allah beri kita kekuatan dan InsyaAllah kita akan diberi dunia dan akhirat
Ketika diadakan assestment : itu sebagai evaluasi, mengukur kita sudah melangkah sampai mana untuk menuju garis finish
Dakwah tidak pernah 100% untuk orang lain -> justru yang lebih merasakannya adalah yang menyebarkannya -> memberikan efek di kiri dan kanan -> tujuannya bukan untuk yang jauh di luar sana ->jangan sampai hal itu justru tidak berefek pada diri kita sendiri
Jangan khawatir pada hasil akhir, karena Allah justru akan lebih melihat prosesnya
Allah menyeru pada Darussalam (QS 10:25), apalagi kita mahluk Allah, sehingga berdakwah bagi kita itu wajib hukumnya
Kita adalah keluarga -> keluarga adalah saat salah satu anggotanya tidak mengerjakan kewajibannya, maka anggota yang lain wajib mengingatkan -> ketika 1 divisi kelabakan dengan prokernya, maka divisi yang lain wajib membantu
Nabilla Rhamdani (2011) :” Ketika kita berdakwah, kita diberi kesempatan untuk sharing ilmu. Hal ini adalah cara kita memastikan bahwa Allah memberikan hidayahnya kepadaka kita sendiri.Disaat itu, Allah masih mau melihat saya.”
Ricky Anguda (2011) :”Karena ada panggilan dalam hati saya -> banyak disekitar saya yang tidak benar-benar kenal Islam itu seperti apa, saya pun ingin mengenal Islam lebih dalam dan menjadi ajang perbaikan diri saya.”
Tag :
SDMK,
Materi Harvestmoon 3 (Check it out!!)
Pembukaan : Al –Fath 1-4
Sebesar apapun proker Asy-Syifaa’, kita tidak boleh lupa
bahwa proker terhadap diri kita harus lebih besar, contoh : belajar Al-qur’an
dan artinya
Ketika manusia hidup tidak sesuai dengan SOP -> Allah
yang menentukan
Ketika kita bersama untuk menegakkan kalimatullah ->
InsyaAllah malaikat ada di sekitar kita
Kita abdikan diri untuk memikirkan umat -> Kita JUNUD
Allah (Al-Baqarah :30) -> Tanggung jawab kita besar -> Kita harus
bersyukur karena kita sebenarnya pasti lelah, tapi Allah beri kita kekuatan dan
InsyaAllah kita akan diberi dunia dan akhirat
Ketika diadakan assestment : itu sebagai evaluasi, mengukur
kita sudah melangkah sampai mana untuk menuju garis finish
Dakwah tidak pernah 100% untuk orang lain -> justru yang
lebih merasakannya adalah yang menyebarkannya -> memberikan efek di kiri dan
kanan -> tujuannya bukan untuk yang jauh di luar sana ->jangan sampai hal
itu justru tidak berefek pada diri kita sendiri
Jangan khawatir pada hasil akhir, karena Allah justru akan
lebih melihat prosesnya
Allah menyeru pada Darussalam (QS 10:25), apalagi kita
mahluk Allah, sehingga berdakwah bagi kita itu wajib hukumnya
Kita adalah keluarga -> keluarga adalah saat salah satu
anggotanya tidak mengerjakan kewajibannya, maka anggota yang lain wajib
mengingatkan -> ketika 1 divisi kelabakan dengan prokernya, maka divisi yang
lain wajib membantu
Nabilla Rhamdani (2011) :” Ketika kita berdakwah, kita
diberi kesempatan untuk sharing ilmu. Hal ini adalah cara kita memastikan bahwa
Allah memberikan hidayahnya kepadaka kita sendiri.Disaat itu, Allah masih mau
melihat saya.”
Ricky Anguda (2011) :”Karena ada panggilan dalam hati saya
-> banyak disekitar saya yang tidak benar-benar kenal Islam itu seperti apa,
saya pun ingin mengenal Islam lebih dalam dan menjadi ajang perbaikan diri
saya.”
#TANTANGAN MAIL BUAT MABA : Masuk FK Unpad
Kalau kita bertanya pada anak
kecil, apa cita-cita mereka, hampir semuanya bakal menjawab dokter, astronot,
insinyur, pilot, penemu, pemain bola, dsb. Seiring berjalannya waktu banyak
juga yang berubah, pola pikir juga realita kehidupan yang akhirnya menempatkan
diri kita di posisi yang berbeda.
Dokter, mungkin profesi ini
adalah dambaan semua orang. Banyak banget orang yang mau masuk fakultas
kedokteran, biarpun sebenernya passion
mereka bukan di situ, tapi di tempat lain. Tapi karena mengejar gengsi, derajat
sosial yang tinggi juga penghasilan yang relatif tinggi, banyak banget yang mau
jadi dokter. Bukan sekali saja saya mendengar teman-teman saya berbicara sinis,
“kok banyak banget sih yang mau jadi
dokter?” atau “emang kalo jadi dokter
udah pasti kaya lu? Belum kali!”, dan hal-hal sejenisnya.
Kalau boleh jujur, pada awalnya
masuk FK bukanlah pilihan saya. Waktu kecil saya ingin sekali menjadi seorang
astronot, karena bisa menjelajah ke tempat-tempat yang gak bisa digapai oleh
semua orang. Lalu pikiran saya berubah, saya ingin menjadi seorang ahli kimia,
karena saya menemukan kimia itu fascinating
dan sepertinya di situlah passion
saya. Ternyata saya berpikir lagi, menjadi seorang ilmuwan tidak cukup bagi
saya. Mungkin kecerdasan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, tetapi
interaksi dengan sesama, dengan masyarakat, adalah sesuatu yang jauh lebih
penting dan berharga.
Guru saya semasa SMP pernah
berkata bahwa menjadi apapun kita suatu saat nanti, pada akhirnya masyarakat
adalah tempat kita kembali. Menjadi seorang dokter berarti mengabdikan diri
pada masyarakat, mengabdikan diri pada sesama, menjadi perantara antara Tuhan
dengan manusia untuk menolong dan mempertahankan hal yang paling berharga yang
dimiliki manusia.
Mungkin itu alasan mengapa ilmu
kedokteran adalah sesuatu yang menarik perhatian saya, karena dalam ilmu ini
kita mempelajari kemampuan untuk menyelamatkan sesuatu yang paling berharga
yang dimiliki manusia, bukan harta atau jabatan, melainkan nyawa. Saat kita kehilangan nyawa kita, hilanglah segala yang kita
punya. Hilanglah kesempatan untuk memanen modal yang akan kita bawa ke
kehidupan nanti.
Tapi, kalau boleh saya berbagi,
ada satu momen yang menjadi titik saya mengambil keputusan untuk menjadi
seorang dokter.
Dari semua kakek dan nenek saya,
ada satu orang kakek saya yang sangat dekat dengan saya, beliau adalah seorang
yang jujur, murah hati juga peduli pada sesama. Sayangnya beliau mengalami
gagal ginjal sehingga kondisinya menurun. Saat itu saya harus pergi ke suatu
tempat yang sangat jauh untuk waktu yang cukup lama. Sebelum pergi kakek saya
bertanya, mau jadi apa saya. Saya bilang saya ingin menjadi seorang dokter,
lalu saya akan menolong kakek menyembuhkan sakitnya. Dan ternyata saat saya
pergi, beliau meninggal.
6 Juli 2012. Jam menunjukkan
pukul 18.59, satu menit menjelang pengumuman SNMPTN. Saya tak kuasa menahan
gelisah karena takut tulisan apa yang akan tertera di situ. Waktu menunjukkan
pukul 19.00, artinya pengumuman sudah dibuka. Saya membuka website tersebut dan
masih tertahan untuk beberapa waktu karena begitu banyaknya peserta lain yang
membuka website tersebut.
Akhirnya muncul halaman log in dan saya masukkan data-data saya.
Tidak begitu lama tulisan SELAMAT ATAS
KEBERHASILAN ANDA muncul. Ibu dan adik saya datang lalu memeluk saya. Ibu
saya menangis bangga, dan saya pun sangat bahagia karena tidak ada hal lain
yang lebih saya inginkan dari melihat orangtua saya menangis karena bangga
kepada saya.
Keesokan harinya, saya datang ke
makam kakek saya. Saya tahu ia tak akan mendengar, tapi saya hanya perlu
memberitahukannya. Saya memberitahukan keberhasilan saya. Saya memberitahukan
bahwa saya selangkah lebih dekat dengan janji saya kepadanya. Saya ingin
membanggakannya.
Akhirnya, di sinilah saya
berdiri, sebagai mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
2012. Mungkin dunia kedokteran belum mulai sama sekali bagi saya, tapi banyak
sekali hal yang ingin saya lakukan dan ingin saya berikan bagi sesama.
Setelah saya diterima dan mulai
menjalani orientasi, saya mulai melihat dokter dari sisi lain. Bahwa
sesungguhnya menjadi seorang dokter bukanlah sebuah pekerjaan yang bisa
dijalankan hanya karena tuntutan ataupun materi. Menjadi seorang dokter adalah
menjadi wakil Tuhan di bumi untuk menolong sesama. Menjadi seorang dokter adalah
bentuk kedekatan kita dengan Sang Pencipta yang menciptakan bumi juga alam
semesta. Menjadi seorang dokter adalah anugerah.
So ask yourself, how do you want to be remembered?
Aditya Nugraha Nurtantijo
Fakultas Kedokteran Universitas Padjdjaran 2012
Tag :
IMAGINE :),
#Tantangan Mail buat Maba : How and Why I Got Here
By : Indira Istiqamah Ananda Iman
I am, now, officially, a medical student!
Saya masuk ke fakultas dengan peminat 4.222 orang, daya tampung jalur SNMPTN
156 orang, passing grade 54.80% dan big four fakultas kedokteran terfavorit dan
terbaik di Indonesia. Yup, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Dream comes true? Nope. Even in my wildest
dream i never dreamed this. Ga pernah ngebayangin pas dulu jaman-jaman bimbel,
privat, bakal jadi satu-satunya perwakilan dari Medan yang masuk ke FK UNPAD
2012. And i thank God in every possible way that day i accepted there.
Alhamdulillahirabbil’alamin.
But this post isn’t about how grateful i am
or how great it is to be a med-student. Saya cuma mau bilang ke siapapun yang
baca ini, that God always have a plan for you.
Saya bukan salah satu orang-orang hebat
yang freaked out karena senang lulus di Perguruan Tinggi Negeri pilihan mereka
waktu pengumuman SNMPTN Tertulis. Bukan. Saya ga lulus kok. Dan waktu itu saya
masih ingat kepala saya bener-bener blank, kayaknya ga ada kalimat yang pantas
saya ucapin ke orangtua saya yang ikut buka pengumuman, it’s just like reality
slapped me on my face. And what worse that day, ngeliat orang-orang yang bahkan
menurut saya selama ini ga berusaha untuk SNMPTN bisa lulus. Sebagian temen
saya udah lulus dimana-mana, sedangkan saya harus ikut beberapa ujian lagi
karena ga lulus. Di hari pertama dan kedua pasca pengumuman SNMPTN, saya
bener-bener desperate.
“Gila ya kurang apa lagi coba. Tiap hari
pulang sekolah bimbel sampe maghrib, tiap hari privat, BB off sebulan, ga
hangout sana-sini. Kurang apa?” Itu yang saya pikirin.
Saya lupa saya kurang ibadah. Berapa kali
sih belajar sampe ketiduran terus ga sholat isya? Atau berapa kali sangking
kecapean belajar terus tidur sampe pagi dan ga tahajjud? Berapa kali keasikan
bahas soal di bimbel terus ga sholat ashar? Pernah ga bener-bener dzikir, do’a
biar lulus? Selama ini saya cuma ngandalin diri sendiri, otak sendiri, usaha
sendiri. Saya percaya kok kalo berdo’a, beribadah, Allah pasti bantu. Saya
percaya. Tapi saya ga yakin waktu itu. Saya lebih yakin sama diri saya, kalau
usaha itu yang primer, do’a itu sekunder. Sampai saya ga lulus. Mungkin agak
kurang ajar, tapi setelah itu saya bener-bener yakin Allah pasti bantu, and you
need only ask Him to. Dan alhamdulillah, 7 hari kemudian, 14 Juli, saya lulus
SMUP UNPAD.
Bukan, ini bukan cerita saya tobat kayak
episode Rahasia Ilahi. Bukan. I will quote display picture BBM temen, “Allah
has 3 answers for you. First: Yes. Second: Yes, but not now. Third: No, i have
a better plan for you.” God always have a plan for us. Jadi, buat yang
kebetulan belum lulus atau lulus tapi bukan di fakultas atau universitas yang
dipengenin, God always have a plan for you. Bukan dimana kamu kuliah, tahun
berapa kamu masuk, dari jalur apa kamu masuk, atau apa almamater kamu yang
penting, tapi jadi orang seperti apa kamu setelah kuliah.
Dan berbicara tentang setelah kuliah, tentu
saja, semua yang masuk ke Fakultas Kedokteran nantinya, insyaAllah akan menjadi
dokter. Pertanyaannya, dokter yang seperti apa? Walaupun kedengarannya klise,
tapi saya pengen jadi dokter karena ingin membantu orang lain yang membutuhkan
saya. Dan by the mean membutuhkan adalah orang yang benar-benar membutuhkan
saya. Saya mau jadi dokter yang kerjanya di daerah terpencil.
Memang, agak klise kedengarannya. Kerja di
daerah terpencil. Temen saya pernah bilang, "Banyak amat yang mau jadi
dokter, dikit-dikit FK, lama-lama Indonesia kelebihan dokter." Saya bilang
salah. Dokter memang banyak, persebarannya yang ga merata. Contoh gampangnya
adalah ayah saya. Ayah saya dokter obgyn di Medan, kota terbesar ketiga di
Indonesia setelah Bandung. Sebelum bisa praktek di Medan, ayah saya wajib
mengabdi ke daerah dulu. Waktu itu ditempatkan di Rantau Prapat. Mungkin kalau
di Bandung, ibaratnya Cimahi atau kota kecil lain yang jaraknya berjam-jam dari
ibu kota. Dan Rantau Prapat masih terbilang kota yang cukup maju. Tapi
faktanya, disana hanya ada 3 dokter spesialis obgyn. Saya ingat perbedaan yang
cukup menonjol waktu ayah saya praktek di Medan dengan di Rantau Prapat adalah
jumlah panggilan ke HPnya. Di Rantau Prapat, ayah saya benar-benar sibuk,
dikit-dikit ditelfon untuk sectio, sedangkan di Medan tidak sesibuk itu. Yang
saya coba katakan disini adalah, sedangkan di kota yang masih terbilang maju
saja, tenaga dokter ahli masih sangat kurang, apalagi di daerah yang
benar-benar terpencil?
Waktu open house untuk MABA FKUP 2012, saya
ingat dekan kita Prof. Tri mengatakan, "Orang-orang berfikir, biaya yang
telah mereka keluarkan untuk pendidikan mereka membuat mereka berhak menentukan
apa yang mau mereka lakukan setelah jadi dokter". Benar, kuliah kedokteran
memang mahal. Dan itu kadang membuat kita berfikir "Ah, udah mahal-mahal
kuliah, masa disuruh susah-susah lagi, pokoknya nanti saya mau praktek, mau
cari uang, mau sukses." Dan saya ingat kata-kata Kak Poundra waktu ceramah
di Pre-OPPEK, "Di mata masyarakat, derajat kalian ini sudah naik lebih
tinggi, kalian adalah calon-calon dokter masa depan, masyarakat selalu menanti-nantikan
kontribusi apa yang kalian beri kepada mereka."
Tadinya saya tergila-gila dengan FK UI
sampai ikut SIMAK reguler dan inter (dan lulus di inter). Saya ragu mau masuk
FKUP, sampai waktu saya datang ke open house. Kalimat Prof. Tri yang ini
bener-bener membuat saya memilih disini: "Angkatan yang baru saja lulus,
berhasil lulus 100%. Dan untuk itu kami belum tepuk tangan. Mereka lulus,
dengan nilai tertinggi se-Indonesia. Dan untuk itu kami belum tepuk tangan
juga. Karena kami fikir, segala hal yang berurusan dengan nilai akademis
kalian, sudah seharusnya kami tangani dengan baik. Yang kita inginkan adalah
dokter yang juga mempunyai moral dan akhlak. Dan insyaAllah kami menciptakan
dokter yang seperti itu disini. Anda boleh tepuk tangan untuk itu."
Being a doctor isn't about how smart you
are. It's even not about you. It's about what you do to others as a doctor.
Berapa banyak orang Indonesia yang pergi berobat ke negara lain karena merasa
dokter disini hanya mengambil keuntungan dari musibah orang lain saja. Atau dokter
yang cuma memikirkan dirinya dan prakteknya. Saya ingin jadi dokter yang
melakukan hal-hal yang biasanya enggan dilakukan dokter kebanyakan. Saya ingin
jadi dokter yang seharusnya. Tidak memandang diri lebih tinggi dari pasien.
Bermoral dan berakhlak disamping pintar. Dan saya rasa FK UNPAD akan memberikan
saya itu. I mean, where on earth in this country that a medical school gave
their student such a great attention like a one year dorm just so you can adapt
and bond with your fellow future doctors?
"Ini salah satu cerita dari temen 2012. Penasaran siapa lagi temen-temen yang berani nerima tantangan Maill untuk Maba ? Tetep setia baca blog ini ya ;) Ohiya tentang tantangannya bisa dilita disini, mungkin agak sedikit lupa "
Tag :
IMAGINE :),
Kuliner Jatinangor
Assalamualaikum wr wb
Setelah berbagi info seputar buku-buku referensi, kali ini Mail mau kasih info seputar kuliner Jatinangor.
Setelah berbagi info seputar buku-buku referensi, kali ini Mail mau kasih info seputar kuliner Jatinangor.
Yaaak tempat makan. Agak kurang nyambung sama yang sebelumnya ya mungkin. Tapi bisa lah ya di sambung sambung in. Kalo misalkan buku udah ada semuanya, terus laper dan jadi susah nangkep bacaannya, kan ga enak juga ya belajarnya. (alibi). Naaah ada sedikit info nih.
Gausah takut keabisan makanan kalo di nangor. Akan ada super banyak jenis makanan di nangor mulai dari jajanan pinggir, kedai, cafe, fastfood atau apapun itu.
Mari kita mulai sama yang deket dulu ya.
· Sekitar Bale :
o Bale Cafe 1
Ini letaknya di Bale 1. Tau lah yaa pasti.
o Bale Cafe 3
Kalo ini di Bale 3 deket Bale Mart. Pasti lebih Familiar. Pas jaman Mail kmrn bisa delivery, sekarang Mail kurang tau, tanya aja (No. Hp : 087770413185)
o Kantin Pedca
Letaknya di deket lapangan futsal deket bale. Kalo ke Kampus atau pulang mau ke Bale pasti lewatin. Banyak Jenis makanannya, a.l :
§ Batagor
§ Ayam Kremes, penyet, dll
§ Nasi Gila
§ Lontong Kari
§ Jus Buah
§ Sate Ayam
§ Dll
o POMA
Di belakang deket deket Bale 4, gedungnya kaya rumah daaan makanannya juga makanan rumah
o D’Villary
Ini ada di luar gerbang belakang Bale. Agak didalem gang gitu. Menunya ada berbagai jenis nasi goreng, ayam penyet, juice, dll. Bisa delivery juga lho. (No.Hp : 08128235422)
o Kantineung
Deket kok ini sama d’Villary. Makanannya mirip mirip sama warteg gitu. Bisa delivery juga lho. (No.Hp : 081222060349)
o Kantin Mama
Kalo yang ini sebenernya Mail kurang tau dimana. Kantin Mama ini bisa Catering. Kan di Bale gadapet makan ya. Kalo sama Mama Catering ini nanti makanannya dianterin ke Bale gitu tiap pagi sama sore. Bayarnya bulanan biasanya. (No.Hp : 085722615390)
· Jajanan Gerbang
o Nasi Uduk
o Nasi Gila
o Pisang Molen
o Lumpia Basah
o Es Pisang Ijo
o Gado-gado
o Daaaan masih banyak lagi
· Sepanjang Jalan Jatinangor
o Uni Apuak
o Uni Apuak
Para pecinta pedas
terutama orang padang disaranin banget buat mampir disini, karena disini ada
banyak menu yang menggoyang lidah dan lumayan jadi tempat tongkrongan
orang-orang.(No.Hp: 083816741227)
o Kantin Jatinangor
Kalo ini bentuknya kaya kantin. Makanan nya beragaaam dan harganya terjangkau. Bisa dijangkau dengan naik angkot atau mungkin mau jalan. Sederet sama Kedai Azkaban tapi masih kesana lagi
o Bebek Jegeg
Mari mari pencinta bebek dan pedass. Disini ada berbagai jenis mulai dari kremes, goreng atau bakar, dll. Ga cuma bebek kok, ada ayam juga. Tempatnya di deket Toko Kerudung Rabbani. Ga perlu naik angkot kok dari gerbang kecil.
o Gusto
Naaah disini juga macem macem pilihannya, namanya Mail ga hafal soalnya keren-keren gitu namanya. Tempatnya setelah Kantin Jatinangor tapi masih sederet.
o Bakso Kangkung
Enak loh ini baksonya. Menurut mail sih. Adanya di sebelum belokan Jalan Sayang, yang ada bacaan Brimob nya itu.
o Kedai Indra
Kalo ini biasnya untuk pencinta Seafood nih. Menunya juga lumayan banyak. Bisa delivery juga. (No.Hp : 08129919684)
o Cafe Ngeumong
Ini agak beda sendiri tempatnya. Kalo dari tadi adanya di sebelah kanan arah ke Cileunyi, ini di sebelah kiri yang arah mau ke sumedang. Kalo naik angkot gaperlu nyeberang. Menunya banyaak unik-unik kaya tempatnya. Ada pancake juga lho. (No Telp : 022-76774433, 085722203110)
o Che.Co Cafe
Kalo yang terakhir ini lebih ke cafe modern gitu. Ga modern juga sih, gimana ya Mail bingung deskripsiinnya hehe. Menunya lumayan banyak dan tempatnya nyaman. Adanya di deket Toserba Griya, tapi di sebrangnya.
· Lain-lain
o Wiscar
Fyi Wiscar itu kepanjangan dari Wisma Caringin, karena tempatnya di depan Wisma Caringin. Wiscar ini termasuk favoritttt. Isinya berbagai macam jus, sop buah daan yang seger seger lainnya. Ada yang unik unik juga lho. Kaya Es buah saus strawberry, Es Kelapa saus lemon, dll.
o BKI Mandiri Jaya
Ini nih delivery yang sering diincer kalo laper mendadak. Kenapa ? Karenaaa 24 Jam. Daaan harganya terrjangkauu. Menunya kaya makanan rumahan gitu. (No.Hp : 085294892999, 085220271889)
o KFC
Kalo KFC kenal lah yaaa. Adanya di Jatos. Kalo mau delivery, (No Telp : 022-87920010)
o Sushi Bar Jatos
Ini juga di Jatos, di lantai 1 sebelah kiri, agak masuk gitu tapi ya, sederet sama Papa Rons Pizza. Bagi pemburu sushi, di jatinangor ada kok ;)
o Richeese Factory
Tau lah yaaa Richeese Factory. Di Jatos juga. Masuk pintu langsung keliatan
Dan masih super banyak lagi makanan di sepanjang Jatinangor tapi kayanya gabisa Mail sebutin satu-satu nih. Gamaksud promosi yaa Mail Cuma mau sedikit ngebantu. Kalo ada waktu kosong coba aja kali-kali wisata kuliner hehe
Udah dulu yaa info seputar Kuliner jatinangornya. Mail jadi laper nih. Selamat mencoba dan Semoga Bermanfaat ya teman-teman ;)
Wassalamualaikum wr.wb
Udah dulu yaa info seputar Kuliner jatinangornya. Mail jadi laper nih. Selamat mencoba dan Semoga Bermanfaat ya teman-teman ;)
Wassalamualaikum wr.wb
Tag :
IMAGINE :),