Archive for April 2012
Tatsqif Leader #2
Judul acara: Tatsqif Leader
Tema: Fiqh Shalat
Hari, Tanggal: Selasa, 24 April 2012
Waktu Pelaksanaan: 13.30
Tempat: A.3.3.2
Tasqif Leader (24/4/12)
Fiqh Shalat
Tasqif Leader (24/4/12)
Fiqh Shalat
Makna Shalat
Secara
bahasa, shalat artinya do’a, berasal dari kata shalawat. Secara istilah adalah
ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan
takbir (takbiratul ihram) dan diakhiri dengan mengucapkan salam.
Kedudukan shalat
1.
Shalat merupakan tiang agama.
2.
Pembeda antara mukmin dan kafir.
3.
Ibadah yang diperintahkan langsung tanpa
perantara.
4.
Amalan hamba yang pertama dihisab.
5.
Wasiat terakhir rasulullah.
Urgensi Shalat :
1.
Simbol ketaatan kepada Allah.
2.
Mensucikan jiwa manusia muslim.
3.
Mengingatkan hamba kepada Allah.
4.
Mencegah manusia dari perbuatan keji dan munkar.
5.
Menstabilkan jiwa manusia.
Shalat yang berkualitas :
1 ikhlas
2
mengikuti contoh rasul
3
khusyu
4
di awal waktu
5
Tuma’ninah (tenang , tidak terburu-buru)
6
Berjama’ah
7
dikerjakan di masjid (bagi laki-laki). untuk
wanita di rumah.
8
memahami bacaan shalat.
9
ihsan/muraqabatullah. (merasa diawasi oleh
Allah)
Syarat wajib shalat
1.
muslim
2.
berakal sehat
3.
baligh (laki-laki -> mimpi basah, perempuan
-> menstruasi.
Jika belum mimpi basah atau belum keluar haid, maka
dihitung dari mulai 15 tahun (tahun hijriah).
4.
Telah tiba waktu shalat.
5.
Bagi wanita, suci dari haid/nifas.
Syarat sah shalat
1.
Dilakukan pada waktunya
Batas shalat isya -> tengah malam. Waktunya
berubah-ubah, tergantung waktu shalat maghrib dan shalat isya. Suci dari hadats
kecil dan hadats besar.
2.
Suci badan, pakaian, tempat shalat dari najis.
3.
Menutup aurat.
4.
Menghadap kiblat.
Rukun-rukun niat
1.
Niat (dalam hati)
2.
Takbiratul ihram
3.
Berdiri pada shalat fardhi bila mampu.
4.
Membaca Al-Fatihah (Q.S. Al-Araf : 204, kecuali
imam membacanya dengan keras)
5.
Ruku
6.
Bangkit dari ruku dan berdiri tegak (I’tidal)
7.
Sujud
8.
Bangkit dari sujud dan duduk di antara dua sujud
hingga tegak.
9.
Duduk yang terakhir sambil membaca tasyahud
1.
Tertib.
Pembatal shalat
1.
Meninggalkan salah satu syarat atau rujun shalat
2.
Makan dan minum.
3.
Berbicara tanpad disyariatkan.
4.
Tertawa.
5.
Banyak bergerak tanpa disyariatkan.
Pertanyaan part 1:
1.
Fajar
Pakaian bernajis tetapi shalat dengan ditutupi
sarung. Hukumnya bagaimana?
Jawab : Pakaian bernajis harus dilepas, tidak boleh
hanya ditutupi.
2.
Kang Azis :
Kalau pakaian berlubang pada bagian
aurat, walaupun lubangnya kecil. Hukumnya bagaimana?
Tetap tidak boleh, ditutupi
dengan yang lain.
Tata cara berdasarkan sunnah
“Shalatlah
kalian sebagaimana melihat aku shalat”
-
Takbiratul ihram :
“Apabila kamu hendak mendirikan
shalat, maka sempurnakan wudhu, kemudian menghadap kiblat, lalu bertakbirlah.”
Mengangkat kedua tangan
Sejajar dengan dua daun telinga
Dengan 2 daun telinga, telapak tangan sejajar dengan
bahu
Mengangkat tangan
bersamaan takbir atau setelahnya atau sebelumnya. Rasulullah kebanyakan
bersamaan takbir.
Merapatkan jari-jari, kepalan tangan terbuka, dan
telapak tangan menghadap kiblat.
Cara mendekap, melekatkan tangan di dada.
-
Ruku
Telapak tangan pada lutut dan
luruskan punggung.
-
Sujud
Dahi menyentuh bumi (kalau ditutup
kopiah)
Hidung menyentuh bumi.
Meregangkan tangan dari rusuk
Siku harus diangkat.
Jari tangan harus rapat.
Telapak tangan tidak terbentang dan
tidak mengepit dan kaki menghadap kiblat.
Merapatkan tumit.
-
Duduk diantara dua sujud
Kaki kiri terbentang dan kaki kanan tegak.
Telapak tanagn di atas paha
-
Bangkit ke rakaat berikutnya
Bangkit dengan menekan ke paha, bukan ke lantai.
-
Tasyahud akhir
-
Isyarat telunjuk dalam tasyahud. (tidak boleh
melebihi lutut dan pandangannya tidak melebihi pandangan telunjuk).
-
Salam : hingga terlihat pipi
Pertanyaan part 2:
1.
Aang
Gerakan telunjuk saat tasyahud akhir, itu satu kali
atau beberapa kali sepanjang do’a?
Menggerak-gerakkannya sepanjang doa, beberapa kali.
2.
Enggar
Memutar tangan ketika akan takbiratul ihram,
bagaimana hukumnya?
Tidak ada hadistnya.
Bacaan shalat terdengar oleh disebelahnya? Bacaan
shalat tidak boleh terdengar oleh orang yang disebelahnya, agar tidak
mengganggu.
3.
Fajar
Hukum membacar al-fatihah saat berjamaah? Saat imam
membaca al-fatihah, makmum mendengarkan.
4.
Iin
-
Hukum shalat di kendaraan, bagaimana? Rasulullah
shalat wajib di luar kendaraan. Rasulullah shalat sunnah yang di dalam
kendaraan. Boleh dilakukan, jika terdesak waktu, tapi bisa berhenti diusahakan
turun dari kendaraan.
-
Shalat asar di waktu maghrib.
Tidak bisa dilakukan. Apabila kelupaan atau
ketiduran, bisa shalat dibeda waktu.
5.
Enggar
Lebih baik meng qadha shalat atau shalat di atas
kendaraan. Hukumnya?
Jawab : lebih baik dilakukan di atas kendaraan.
6.
Afifah
-
untuk Al-Fatihah : ada berbagai pendapat, ada
yang mengambil hadist, “tidak sah shalat seseorang apabila tidak membaca
Al-Fatihah” -> ini tidak digunakan dalam shalat berjamaah.
Sudah cukup mendengarkan imam membaca Al-Fatihah.
Tag :
Kaderisasi,
Tasqif Learner #2
Wahai para Learner yang haus ilmu! (Duileh, bahasanyaaa :D)
Pasti penasaran banget kan dengan kelanjutan Sirah Nabawiyah yang belum tuntas kemarin?
Dateng yuk ke Tatsqif Learner: Selasa, 24 April 2012. Jam 1 siang. Di Gedung A3.3 Theater.
Jangan ragu datang ya, kita tambah-tambah ilmu,
"Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan ke surga."
(HR. Muslim)
Salam EKSPLOSIV
-Kaderisasi Asy-Syifaa' FK Unpad
#50thAsySyifaaFKUnpad
Tag :
Kaderisasi,
Tasqif Leader
Adab & Permasalahan Seputar Doa
oleh
Dr. Engkos Kosasih, Lc.M.Ag
A. Keutamaan & Hikmah
Berdoa
1. Berdoa adalah ibadah, mentaati perintah Allah
عن النعمان بن بشير أن رسول الله صلى الله
عليه وسلم قال: " إن الدعاء هو العبادة، ثم قرأ: (ادعوني أستجب لكم، إن الذي
يستكبرون عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرين). رواه أحمد وأصحاب السنن
Dari Nu’man bin
Basyir : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya doa adalah ibadah, lalu beliau
membaca ayat : “ berdoalah kepadaku niscaya aku akan mengabulkannya … “
(HR Ahmad)
2. Berdoa Memurnikan Tauhid
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
(الفاتحة : 4)
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
(غافر 14)
“Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ibadat kepada-Nya” (QS Ghofir 14)
3. Berdoa menjauhkan dari kesombongan
dan murka Allah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَا يَسْأَلْهُ يَغْضَبْ عَلَيْه
Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang
tidak meminta kepada-Nya , maka (Allah) akan murka kepadanya “ (HR Ahmad &
Thobroni)
4. Berdoa membuahkan pengharapan & optimisme
: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :
الدعاء سلاح المؤمن
“Doa adalah senjata orang beriman” (HR Al-Hakim)
قال عمر : أنا لا أحمل همَّ الإجابة، وإنما أحمل
همَّّ الدعاء، فإذا أُلهمت الدعاء كانت الإجابة معه.
Umar ra berkata : “Aku tidak terobsesi dengan terkabulnya doaku,
tapi aku terobsesi untuk bisa selalu berdoa, karena ketika aku berdoa aku
langsung merasakan terkabulnya doa itu.”
B. Doa Mustajab ( Hakikat
& Syarat)
Janji Allah untuk
mengabulkan Doa hamba-Nya
( وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي
قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي
وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ( البقرة:186
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran (QS Al-Baqoroh:
186)
Hakikat doa Mustajab
"ما من مسلم يدعو الله عز وجل بدعوة ليس
فيها إثم ولا قطيعة رحم، إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاث خصال: إما أن يعجِّل له
دعوته، وإما أن يَدّخرها له في الآخرة، وإما أن يصرف عنه من السوء مثلها“
( أحمد)
( أحمد)
- Disegerakan terkabulnya doa tersebut
- Disimpan menjadi tabungannya di akhirat
- Dialihkan dengan yang lebih baik dari yang diminta
Syarat & Kiat Mustajab
1.
Mustajab karena waktu
2.
Mustajab karena keadaan
seseorang
3.
Mustajab karena tempat
Mustajab
karena Waktu
√
Setiap selesai sholat wajib
√
Ketika sedang sujud
√
Antara adzan dan iqomah
√
Sepertiga malam yang terakhir
√
Setiap hari Jumat
√
Ketika Hujan turun dengan lebat
√
Setiap Romadhon
Contoh riwayat mustajab waktu :
فعن أبي أمامة قال: قيل: يارسول، أي الدعاء أسمع؟
قال " جوف الليل الآخر، ودبر الصلوات المكتوبات ”.رواه الترمذي بسند صحيح.
Rasulullah SAW ditanya : “ Doa apa yang paling didengar? beliau
bersabda : “Di akhir malam dan setelah sholat wajib” (HR Tirmidzi)
وعن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال:
" أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد، فأكثروا الدعاء فقمن أن يستجاب لكم
”.رواه مسلم.
Mustajab karena Kondisi
} Musafir sedang dalam perjalanan
} Kondisi berpuasa
} Terzhalimi
} Saat Sakit
} Kondisi berkecamuknya perang
} Pemimpin yang Adil
} Doa Orang tua kepada anaknya
} Doa kepada saudaranya bi dhohril ghoib
Tempat
mustajab
} Di Multazam.
} Di Raudah
} Di Padang Arafah
} Di Hijjir Ismail
} Di belakang makam Nabi Ibrahim
} Diwaktu Tawaf
} Di bukit Safa & Marwah
} Diwaktu Sa’I
} Di Muzdalifah
} Di Mina
} Di Jumratul Aqabah, Jumratul Wusta dan Jumratul Ula
C. Adab dalam Berdoa
1.Menghadap Kiblat jika memungkinkan
2. Memulai dengan Hamdalah dan Sholawat atas
Nabi
3. Diiringi rasa takut dan khusyuk
ادْعُوا
رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (55الأعراف)
Berdoalah kepada
Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas
"
أيها الناس اربعوا على أنفسكم فإنكم لا تدعون أصم ولا غائبا، إنما تدعون سميعا
بصيرا، إن الذي تدعون أقرب إلى أحدكم من عنق راحلته (البخاري و مسلم)
4. Keyakinan
hati akan terkabulnya doa kita
5.
Memilih doa yang umum dan tidak berlebihan
6.
Mengagungkan Allah SWT dan merendahkan diri
7.
Mengangkat kedua tangan
8.
Mengulang lafadz doa tiga kali
D. Sebab – sebab tertolaknya Doa
1. Makan & Memakai yg Haram
2.Terburu-buru dan putus asa dalam berdoa
3. Bermaksiat/Meninggalkan kewajiban
4. Berdoa untuk kemaksiatan dan memutus
silaturahim
Tag :
Kaderisasi,
Tasqif Learner
Sirah Nabawiyah Part 1
Bangsa Arab Sebelum Datangnya
Islam
oleh
Ustd. H. Yopi
Nurdiansyah Lc
Nabi
Muhamad Saw merupakan makhluk Allah Swt paling mulia, Rasulnya yang paling
Luhur dan Nabi terakhir-Nya. Di lahirkan
di sebuah kota bernama Mekah yang berada di bagian barat dari jazirah
Arab.
Secara
bahasa, Arab berasal dari kata A’raba yang berarti kering atau tandus, sebagian
lain juga mengatakan orang-orang yang
hidup di tempat yang beriklim panas, kering, tandus di jazirah Timur Tengah. Secara geografis, Arab merupakan wilayah yang sangat
strategis, terletak di jalur perdagangan internasional dan terletak di antara
benua Eropa, Afrika, dan Asia.
Kabilah-kabilah atau suku-suku bangsa Arab:
Para
ahli riwayat dan ahli akhbar (berita) nyaris sepakat dalam melakukan
klasifikasi kabilah bangsa Arab dari segi usia terbagi menjadi beberapa kabilah
sebagai berikut:
1.
Arab Baidah :
Bangsa Arab dulu seperti: Ad, Tsamud, Tasm, Jadis,Hadromaut,Jasim.
2.
Arab ‘Aribah :
Keturunan Yasyjub bin Ya’rub bin Qohton, Disebut juga qohtoniah
3.
Arab Musta’ribah :
Keturunan Nabi Ismail a.s, dinamakan juga ‘adnan.
Kerajaan
1.
YAMAN : Kerajaan Saba, 200 km dari Sana’a
SYAM : Bani Doja’imah HIJAZ : Pusat kerajaan di Makkah dan Nabi Ismail a.s sebagi Raja hingga bani Jurhum
Sebelum
kedatangan Islam, bangsa Arab sering disebut Arab Jahiliyah karena masyarakat waktu itu sangat jauh dari etika kemanusiaan. Zaman jahiliyah
juga disebut sebagai zaman kebodohan dan keterbelakangan. Sementara orang
lainnya lagi menyebut zaman itu sebagai zaman kegelapan, karena masyarakatnya
tidak menghargai nilai-nilai luhur.
Kondisi Politik :
Kesewenang-wenangan Raja
Kedzoliman terhadap Rakyat
Yang kaya yang berkuasa
Monopoli Kekuasaan
Kehidupan Sosial dan budaya:
Kekerasan Pembunuhan menjadi
hal biasa dan solusi masalah
Kekerasan terhadap hamba
sahaya
Wanita hanya sebagai
pemuas hawa nafsu
Melahirkan keturunan
wanita adalah ‘aib
Dominasi kaum lelaki dalam
kehidupan
Kondisi Ekonomi
Kekayaan adalah tujuan
utama hidup.
Perdagangan menjadi
kegiatan utama ekonomi
Hijaz menjadi pusat
perdagangan jalur syam dan yaman
Monopoli Ekonomi oleh
penguasa
Kondisi Keagamaan
Sebagaian kecil masih
setia kepada ajaran Nabi Ibrahim a.s
Sebagian besar sudah
melupakan ajaran para Nabi.
Penyembahan berhala
sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan nenek moyang
Patung-patung yang
disembah adalah jelmaan dari orang-orang shaleh yang mereka anggap luar biasa.
Tag :
Kaderisasi,