- Back to Home »
- Kaderisasi »
- Doa
Jumat, 06 April 2012
Definisi Umum
Seruan. Seruan dari bawahan ke atasan. Dari seorang hamba ke Allah.
Doa merupakan zikir.
Zikir ada dua jenis:
- Terang-tengan
- Khafi’, dalam hati.
Mengapa kita harus berdoa?
- Berdoa adalah salah satu ibadah, secara tak langsung doa adalah perintah Allah. Kita melakukannya juga dalam rangka mena’ati-Nya. Saripatinya doa adalah ibadah. Allah akan sangat marah jika tidak diminta. (HR Ahmad)
- Mermunikan tauhid, menjauhi syirik, pembuktian tauhid yang lurus, karena kita hanya meminta kepada-Nya. (Al-Fatihah: 4) Hal ini menunjukkan keharusan memenuhi kewajiban dulu (menyembah) baru hak (meminta), juga menunjukkan ke TBC (Takhayul, Bid’ah, Churafat)
- Menjauhkan dari kesombongan dan murka Allah. Ketika kita berdoa, kita meruntuhkan ketakaburan kita. Satu-satunya yang pantas sombong adalah Allah, barangsiapa yang engan berdoa, dapt memancing kemurkaan Allah. Inilah perbedaannya, Allah senang diminta, manusia kesal diminta. (HR. Ahmad dan Thabrani)
- Membuahkan harapan dan optimisme. Karena doa adalah senjata orang beriman. (HR Al-Hakim) “Aku tidak terobsesi agar doaku terkabul, tapi aku terobsesi dengan kerutinanku terhadap berdoa, karena ketika aku berdoa, maka aku sudah merasa terkabulnya doa itu.” (Umar bin Khattab ra)Semakin maraknya kasus bunuh diri, semakin menunjukkan bahwa seseorang itu kehilangan harapan.
Doa Mustajab yang Seperti Apa?
(Hakikat dan Syarat)
Ingat, Allah pasti mengabulkan doa.
Tapi ada hakikatnya:
- Disegerakan terkabulnya doa tersebut.
- Disimpan menjadi tabungan di akhirat. Tidak ada doa yang tidak dikabulkan, adanya yang ditangguhkan.
- Dialihkan dengan yang lebih baik dari yang diminta.
Tapi, ada prosedurnya, agar doa bisa
mustajab.
- Mustajab karena waktu. Perhatikan waktu.
- Setiap selesai sholat wajib. (HR Tirmidzi)
- Ketika sedang sujud.
- Antara azan dan iqamat
- Sepertiga malam terakhir (HR tirmidzi)
- Setiap hari jum’at (sayyidul ayyam, penghulunya hari-hari)
- Ketika hujan turun dengan lebat
- Setiap Romadhon
- Mustajab karena keadaan seseorang.
- Musafir yang sedang dalam perjalanan
- Kondisi berpuasa
- Terzhalimi
- Sakit
- Berkecamuknya perang
- Pemimpin yang adil
- Doa orang tua
- Doa untuk saudaranya, bi dhohril ghoib (tanpa ada yang tahu)
- Mustajab karena tempat.
- Multazam.
- Raudah.
- Padang Arafah.
- Hijr Ismail
- Maqam Ibrahim (di belakang)
- Tawaf
- Safa-Marwah
- Sa’i
- Muzdalifah
- Mina
- Jumratul Aqabah, Wusta, dan Ula.
Adab Berdoa
- Menghadap kiblat jika memungkinkan. Hal ini dalam rangka kesopanan (takzim)
- Memulai dengan hamdallah, dalam rangka memuji Allah. Serta shalawat, ini termasuk bagian tata krama kita (HR Abu Daud)
- Diiringi rasa takut dan khusyuk.
- Keyakinan hati akan terkabulnya doa kita. (HR Ahmad)
- Memilih doa yang umum dan tidak berlebihan.
- Mengagungkan Allah SWT dan merendahkan diri.
- Mengangkat kedua tangan. (HR Abu Daud)
- Mengulang lafadz doa tiga kali (takrir), supaya jelas. Allah sangat menyenangi orang-orang yang berdoa.
Sebab-Sebab Tertolaknya Doa
- Pakaian yang dikenakan dan makanan yang dimakan adalah haram.
- Terburu-buru dan putus asa dalam berdoa. (HR Malik)
- Bermaksiat/meninggalkan kewajiban. (HR Tirmidzi)
- Berdoa untuk kemaksiatan dan memutus silaturahim. (HR Muslim)