- Back to Home »
- Media , Seri:mediastinum »
- "Dokter Yuni : Ini Doa Orang Tua Saya!"
Jumat, 31 Mei 2013
oleh: Nastiti’12 (div. kaderisasi)
Pembawaan beliau yang
terkesan santai dan suka bercanda seolah-olah memecah panasnya suhu udara siang
itu saat crew Mediastinum mewawancarai beliau secara eksklusif pada awal bulan
ini. Menjadi seorang dokter tidak pernah
terbayangkan sebelumnya bagi Dokter
Yuni. "Saya
bercita-cita menjadi desaigner, karena saya sangat suka pada dunia desaign. Saya dulu sudah diterima
di
jurusan Seni Rupa.
Saya senang sekali pokoknya saat itu.", cerita beliau.
Pada kesempatan kali ini
kita dapat berbagai cerita dari Dokter Yuni, salah seorang dosen yang luar
bisa, dimulai dari hijrahnya beliau dari jurusan Seni Rupa di salah satu universitas
ternama ke Fakultas Kedokteran yang memang tidak
pernah diduga sebelumnya, hingga cerita-cerita saat menjadi dosen sekaligus penguji SOOCA seperti sekarang ini.
Usut demi usut,
beliau tidak sengaja memasukkan pilihan FK pada salah satu bulatan di lembar
pendaftaran UMPTN. Karena saat itu tergesa-gesa akibat didesak oleh pengawas,
beliau memilih FK dengan alasan mencari yang paling keren. “Saya pilih di
Unpad, apa yang paling keren, ya sudah saya pilih FK di pilihan pertama, hehe.”,
ungkap beliau. Dan... saat yang ditunggu akhirnya datang. Pengumuman UMPTN dulu
tidak seperti sekarang yang online, tetapi diumumkan hanya melalui koran saja.
Tak disangka nama Dokter Yuni muncul di salah satu daftar yang diterima di FK Unpad.
“Ga nyangka, kayaknya ini karena doanya ibu dan bapak. Saya harus mengubur
impian menjadi designer, karena orang tua menginginkan saya jadi dokter.”,
ungkap beliau.
Perjalanan
diterima di FK tidak serta merta membuat Dokter Yuni senang dan enjoy menjalaninya.
Karena impian beliau terkubur ditambah ada sedikit perasaan tidak cocok dengan
suasana di FK seperti, “Anak FK itu nyebelin banget. Waktu ujian bilang, eh lu
udah belajar belum, belum kok. Tapi tahu-tahu nilainya gede. Ujian bisa ga, ga
bisa-ga bisa, tahu-tahu dapet A. Hehe”, curhat beliau. Hal-hal tersebut
menyebabkan prestasi beliau pada tahun ke-1 turun. IP beliau sekitar 0,9 saat
itu. Beliau sempat ingin mengundurkan diri, tetapi orang tua tetap men-support,
malah terus mendukung dan menyemangati untuk tetap berada di FK.
Seiring
berjalannya waktu, beliau akhirnya menyadari bahwa ini jalan terbaik yang
diberikan oleh-Nya. Pasti ada maksud dibalik semua ini. Beliau saat itu mulai
bangkit dengan memperbaiki nilai-nilai yang turun tadi di semester-semester
pendek yang diadakan saat liburan. Dan ternyata ukhuwah diantara teman-teman
beliau sangatlah erat. Teman-teman beliau membantu masalah yang sedang
dihadapi. Mulai dari mengajarkan ilmu langsung hingga membuat sebuah buku Asy-Syifaa’ kecil berisi berbagai
rangkuman materi seperti biomed, farmako, dan lainnya. Alhamdulillah, pada
akhirnya Dokter Yuni bisa lulus dengan Cum
Laude. Wow!
Nah, itulah tadi
sedikit kisah perjalanan kuliah Dokter Yuni di FK. Meskipun pada awalnya
sangatlah sulit untuk memulai. Memulai mencintai dunia kedokteran, memulai
ikhlas menjalani perkuliahan, memulai untuk menyadari dan memulai niat
tentunya, tetapi ketika kita ada semangat, usaha, dan komitmen untuk berbenah
diri segalanya bisa dicapai atas izin-Nya. Semoga kisah tadi bisa menginspirasi
kita semua untuk jangan pernah menyerah. Tetap berpikiran positif kalau kita
pasti bisa asalkan mau berusaha.
Cukup dengan
sekelumit cerita yang sangat inspiratif tadi, bisa menjadi pelajaran hidup,
sekarang kita menggali cerita-cerita lain dari beliau yang tidak kalah menarik
berkaitan dengan dunia akademis di FK Unpad sekarang. Berikut petikan wawancara
eksklusif crew Mediastinum mengenai SOOCA :
Kita
sebentar lagi mau UAS Dok, terlebih SOOCA yang asli bikin
kita deg-degan.
1.
Menurut dr. Yuni, SOOCA itu sebenarnya ujian
apa dan bagaimana? (pandangan dr. Yuni terhadap sooca) *ada celetukan, sooca
sama dengan ujian keimanan. ada juga sooca itu komunikasi yang penting. hehe.
Setiap mekanisme ujian itu memang timbul dari
kebutuhan pencapaian tujuan pembelajaran tertentu. Artinya, metode ujian memang
sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran pendidikan dan kurikulum yang
dijalankan. Ketika kurikulum yang ditetapkan adalah kurikulum SPICES (student
centred, problem based-learning, integrative, community oriented, early
clinical exposures, systematic) dengan berbasis kompetensi maka tentunya metode
pengukuran apakah mahasiswa ini sudah mampu atau belum tentunya berbeda dengan yang
pendidikan kurikulum pendidikan dasar atau menengah atau bahkan pendidikan
sosial. Tutorial is the heart of PBL (problem based learning). Itu ungkapan yang sangat dijiwai oleh kurikulum SPICES, jadi proses
tutorial itu maha penting bagaikan jantungnya manusia. Sehingga metode ujian
untuk mengukur kemampuan dan pemahaman mahasiswa selama tutorial juga harus
diukur dengan metode yang sesuai. Metode yang juga mampu menilai kemampuan
analisis, berfikir logis dan sistematis, komunikasi dan perilaku profesional.
Maka dari itu timbulah SOOCA (structured objective oral case analysis). Metode
ini diharapkan mampu menilai hal-hal yang disebutkan sebelumnya selain aspek
knowledge. Jadi kalau mau kita lihat secara menyeluruh antara SPICES dengan
metode ujian sangat berkaitan kan ya. Kita punya MDE untuk aspek knowledge dan
understanding, SOOCA utk aspek analysis, komunikasi dan integrative serta OSCE
utk aspek kemampuan clinical skills.
Jadi kalau dianggap ujian keimanan ya betul
juga sih.., nemu uang seribu di pinggir jalan juga kan ujian keimanan ya
hehehe. Biasanya sih.. kalau saya mengamati… kalau mahasiswanya aktif dan
menghayati proses selama tutorial (artinya gak cuman belajar learning issue nya
sendiri, selama tutorial nggak ngelamun kemana-mana, mengulang kembali ketika
self study dll)… jarang banget sampai tidak lulus. Jadi kalau saya sih lebih
melihat bahwa hasil SOOCA berkorelasi kuat dengan aktivitas dan pemahaman
mahasiswa selama proses tutorial (juga laboratory activity). Tapi ya namanya
ujian… seperti kata bapaknya ilmu assessment … memang tidak pernah bisa
memuaskan semua pihak hehehe. Yang terpenting lagi menurut saya adalah niat
ketika belajar dan ujian. Niatkan kita sedang mencari ilmu, InshaAllah jika
niat kita lurus mencari ridlo Allah, kita ingin menjadi dokter hanya karena
Allah… Kita pasti akan diberikan jalan. Dan jika setelah berikhtiar dan berdoa
kita masih juga gagal.. yang pertama kita lakukan adalah introspeksi diri,
ikhlas akan kehendak Allah dan kemudia bangkit kembali untuk berusaha
menyongsong tantangan berikutnya.
2.
Apakah SOOCA penting Dok? Lebih kepada efek
pemahamannya Dok yang kami maksud, apakah kami, mahasiswa akan semakin
menguasai suatu kasus, bukan karena kreditnya yang besar,.
sudah saya jawab di atas kan ya
3.
Menurut dr. Yuni, mengapa SOOCA harus ada?
(optional) bila dr. Yuni mendukung penuh sistem PBL dan SOOCAnya :).
sama ya sudah terangkum di atas
4.
Apakah ada hal-hal menarik, unik, lucu,
berkesan saat sedang menjadi penguji SOOCA?
Biasanya berkaitan dengan mahasiswa ya. Ada
yang masuk langsung menangis, ada yang bicaranya lucu… tapi yaa namanya ujian…
selucu-lucunya.. tetap saja ujian hehehe
5.
Bagaimana kriteria dr. Yuni (selain Learning
Objectivenya) untuk mahasiswa yang sedang SOOCA, bila dokter Yuni sebagai
pengujinya? Mahasiswa pembawaannya harus bagaimana gitu, hehe.
Menjadi diri sendiri. Artinya mulai
menghayati profesi dokter. Karakter masing-masing tidak perlu diubah. Tapi ciri
profesionalisme harus kuat. Jujur, sopan, berpakaian rapi, bicara runtun dan sistematis. Kalau saya
sebagai penguji, biasanya yang saya betul-betul perhatikan adalah kemampuan
mahasiswa berfikir logis dan sistematis. Saya kurang menghargai mahasiswa yang
memang kemampuannya hapal mati namun tidak mengemukakan alasan keterkaitan
materi yang dipresentasikan dengan kepentingannya pada kasus yang didapat.
Balik lagi kan ya… proses diskusi
selama tutorial harus serius. Jangan hanya membuat daftar learning issue
berdasarkan kebiasaan, tapi harus ditelaah benar-benar… kenapa saya harus punya
learning issue ini untuk memecahkan kasus? apa kaitannya?. Setelah
mendiskusikan learning issue harusnya setiap mahasiswa kembalikan lagi ke
kasusnya… apa manfaat informasi ini terhadap pemecahan kasus saya? Satu lagi
pesan saya…. kalaupun kalian mau membagi tugas membuat learning issue… yang
tidak boleh tidak dilakukan adalah.. hanya belajar learning issue nya sendiri
saja. Ini fatal sekali. Karena akhirnya proses tutorial tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Malah derajatnya turun… jadi kuliah singkat yang penyajinya bahkan
teman kalian sendiri. Harus diupayakan belajar semua learning issue. Awalnya
berat sekali. Tapi harus dicoba dan dibiasakan. InshaAllah bisa dan mampu..
Jika hal ini dibiasakan selama tutorial…
InshaAllah bebannya tidak berat lagi ketika ujian nanti. Karena sudah pernah
memahami semua learning issue…. Ibaratnya naik sepeda, belajar sepeda pake
acara jatuh berulang kali kan sudah pernah di proses tutorial…. SOOCA nanti ketika
kita harus naik sepeda lagi walaupun sudah lamaaa gak naik sepeda, pasti bisa
kan ya.. Karena sudah pernah bisa dan terbiasa.
Kalau mau pakai penalaran medis, sebetulnya
yang diuji ketika ujian itu kan pemahaman dan long term memory. Kapan long term
memory terbentuk? jika ada repetisi dan aktivitas motorik. Aktivitas motorik
artinya ketika kita menuliskan kembali (bukan kopas yaaa) atau menjelaskan
kembali suatu materi maka itu akan memperkuat long term memory. Jadi kalo
selama tutorial cuman dengerin temen… trus gak diulang… trus dikebut semalem
sebelum ujian….. ya gitu deeh
6.
Apakah ada tips dan trik agar mudah belajar
SOOCA/persiapannya Dok?, sekaligus saat SOOCA nanti itu yang terpenting apa,
kita harus bagaimana. hehe.
udah di atas ya
7. Pesan buat kami Dok, yang lagi bingung juga menemukan cara
belajar yang terbaik untuk meraih hasil maksimal di FK?
- Minta
kepada Allah. Luruskan niat belajar ini buat apa.
-
Kenali dirimu sendiri. Gaya belajar apa yang paling pas. Tau mana kekuatan dan
kelemahan diri sendiri. Harus bisa memotivasi diri sendiri untuk memperbaiki
kelemahan, memperkuat kekuatan. Capacity building istilah kerennya. Bukan cuman
body building hehehe. Gali lebih dalam…. kalo saya mulai males saya musti
ngapain biar gak males…. kalo saya mulai bosen saya harus ngapain biar gak
bosen. Kaya saya kalo udah mulai bosen saya lari keliling tahura sama
anak-anak..abis itu refresh lagi… siap menyambut tantangan baru. Naaa kalian
harus cari nih cara kaya gini buat individu masing-masing. Tapi jangan yang
aneh-aneh yaaa, atau yang ngabisin duit… ntar malah tambah depresi.
-
mulai dari yang ringan. Niatkan dalam hati, mulai dari sekarang… setiap satu
jam setelah Isya saya mau belajar. Pasang target realistis (jangan ambisius
tapi bikin depresi), apa yang mau dipelajari. Lama-lama tingkatkan terus dosis
belajarnya. Sering-sering baca jurnal ilmiah
dan teks book. Alah bisa karena
biasa
-
ajarin adik kelasmu biar kamu tambah pinter. sedekah ilmu (tapi bukan yang
sesat yaaaa) biar tambah banyak ilmunya
-
disiplin
-sering-sering mengingat Al Ashr. Demi masa.
Muslim harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Kalau belajar jangan ingat
main, kalau main gak usah inget belajar hehehehe.
- satu lagi pesan saya. Jangan putus asa karena satu kegagalan.
Banyak banget quotes mengenai hal ini. Tapi yang saya tahu dan saya rasakan…
kegagalan itu mendewasakan diri.
Waktu
saya patah hati lihat ipk saya yang ajaib itu, dan ngerasa udah terlambat
banget untuk memulai segala sesuatu… saya melihat adik kecil saya yang saat itu
sedang belajar berjalan. Anak umur setahun, kecil banget kan…. dan bolak balik
jatuh… bolak balik nangis… tapi dia terus berusaha… terus ingin berjalan gak
ada berhentinya. ketika ia berhasil ia senang sekali…. ketika ia kembali jatuh
karena ada tanjakan… dia menangis. Tapi yang membuat saya tercenung adalah… dia
tidak pernah berhenti mencoba. Masa saya kalah sama anak umur setahuuuun.
Saya
yakin kita semua waktu kecil seperti ituu…. jadi saya yakin kemampuan bangkit
dari kegagalan itu sudah fitrahnya ada dalam diri setiap manusia. Kita hanya
perlu menemukannya kembali, dan menggunakannya setiap kita gagal….
* tertarik jadi writer ,reporter, atau layouter
majalah medula atau bulletin mediastinum Asy-Syifaa’? boleh banget ko. Tinggal bilang
ke nabilla syafriani 2011 (div.media) atau kontak div.media lainya.ditunggu
partisipasinya (buat smua muslim FK UNPAD) J
h121l3kjnun753 cheap sex dolls,couples sexy toys,sex chair,finger vibrator,wholesale sex toys,dildos,horse dildo,dildos,dildos l599f7nftjn472
BalasHapus