Popular Post

Rabu, 14 Agustus 2013

Sebuah fakta menunjukkan dari laporan berbagai media di Timur Tengah, yang sangat kompeten, serta penelusuran dalam bentuk "investigasi reports" dari sumber-sumber para pemain politik utama dan pusat-pusat politik di kawasan itu, memang menunjukkan Presiden Mursi menjadi korban para pemimpin Arab dan Teluk, yang dikendalikan oleh rezim Zionis-Israel yang dipimpin Benyamin Netanyahu.
Para raja, perdana menteri, presiden di kawasan Timur Tengah dan Teluk, menemukan kesamaan dengan rezim Zionis-Israel, yaitu adanya rasa takut yang sangat mendalam dengan tampilnya Presiden Mursi. Kenyataan itu tidak terlalu berlebihan.

Karena, hanya dalam waktu kurang satu tahun pemerintahannya, Mursi telah berhasil merumuskan sebuah konstitusi baru, yang menjadikan Syariah Islam sebagi sumber hukum tertinggi, dan disyahkan oleh rakyat melalui referendum.

Presiden Mursi telah pula melakukan reformasi dan mereposisi milter yang selama menjadi kekuatan utama dalam sistem politik di Mesir, dan kemudian dikadangkan masuk barak.

Para raja, perdana menteri, dan presiden di Timur Tengah, Teluk, Zionis-Israel, dan Amerika Serikat, berdasarkan laporan investagasi media, termasuk beberapa media di Barat,terbukti jutaan dolar Amerika Serikat digelontorkan kepada kelompok-kelompok oposisi Mesir. Mereka mengkampanyekan penggulingan terhadpa Presiden Mursi secara sistematis.

Langkah yang paling konkrit menjatuhkan Presiden Mursi, melaui "political isue", yang dikembangkan secara sistematis, yaitu tentang krisis ekonomi, dan kegagalan Mursi dalam menangani masalah ekonomi. Krisis ekonomi dan kegagalan dalam masalah ekonomi ini, terus dikempanyaken melalui media-media, termasuk media sosial yang tersebar, dan kemudian mempengaruhi opini rakyat Mesir.
Dipihak lain, kekuatan oposisi yang dipimpin Mohamad el-Baradei, kemudian mengkristalkan dan mengkonsolidasi kekuatan oposisi, dan membuat kekuatan yang diberi nama Front Penyalamat Nasional (FSN), yang menjadi payung gerakan kelompok dan kekuatan oposisi, dan mereka memobilisasi gerakan massa dengan demo-demo di seluruh Mesir.

Bahkan, kalangan oposisi yang dimotori oleh kalangan pemuda, terutama Gerakan 6 April, menyatakan akan mengumpulkan tanda tangan 20 juta rakyat Mesir. Sebenarnya, semua itu hanyalah "isapan jempol" belaka, dan bentuk opini, yang bertujuan melakukan pressure politik terhadap kekuatan Islam, khususnya Jamaah Ikhwanul Muslimin yang sudah menjadi "mainstream" dikalangan rakyat Mesir....
lengkapnya:
http://www.voa-islam.com/news/opini/2013/08/01/26108/presiden-mursi-korban-kejahatan-negara-arab-dan-israel/



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2016 KAMI ASY-SYIFAA' FK UNPAD - Powered by Blogger